LBI - Rencana pemerintah untuk "menutup" jaringan 2G dinilai sebagai langkah tepat untuk mulai mengedukasi masyarakat akan kecanggihan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat.
Seperti diungkapkan oleh pengamat teknologi informasi Heru Sutadi, teknologi 2G dianggap sudah tidak sesuai dengan kebutuhan sebagian masyarakat Indonesia yang "haus" akan data.
"Sekarang operator pakai 3 teknologi, 2G, 3G dan 4G. Sangat tidak efisien. 2 teknologi cukup. Apalagi 5G akan hadir di 2020, Senin (6/3/2017).
Ia pun yakin bahwa migrasi masyarakat dari 2G akan berlangsung secara perlahan. Nantinya, frekuensi yang tersedia dapat dimanfaatkan pemerintah untuk memaksimalkan jaringan 4G.
"Secara alami akan berganti. Tapi ini bisa dipercepat sehingga frekuensi yang sekarang dipakai 2G bisa dioptimalkan untuk 4G. Kalau saya lihat sih, pemerintah bisa menyetop 2G pada maksimal akhir 2018," lanjutnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, mengungkapkan bahwa ada sekira 30% dari 170 juta pengguna ponsel di Indonesia yang masih menggunakan ponsel 2G. Dengan jumlah sebanyak itu, tentunya pemerintah tidak bisa terburu-buru dalam mengeksekusi rencana kontroversial ini.
loading...
Tidak ada komentar:
Write komentar