Merdeka.com - Lagi ramai-ramai ada wacana mau naikkan harga rokok di Indonesia sampai Rp 50.000. Ributnya lebih dari saat rencana pemerintah naikkan harga BBM.
Ada kisah menarik dari Presiden Soekarno soal rokok. Beberapa foto menunjukkan enak benar Bung Karno berbagi rokok dengan para pemimpin dunia. Misal, di sela-sela sidang bersama Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru.
Nehru adalah salah satu orang yang paling berjasa di awal kemerdekaan Indonesia. Saat Belanda memblokade wilayah Indonesia dari luar, India membantu mengirimkan obat-obatan dan berbagai bantuan lain untuk perjuangan Indonesia.
Soekarno dan Nehru berteman baik. Keduanya sama-sama founding father atau bapak bangsa bagi negaranya masing-masing. Nehru dan Soekarno sama-sama ingin menciptakan Asia yang bebas dari kolonialisme.
"India dan rakyatnya terikat erat pada kami dengan darah dan kebudayaan. Hubungan ini telah terjalin dari awal tercatatnya sejarah. Kata India juga akan selalu ada dalam hidup kami. Sebagian kata itu merupakan rangkaian huruf pertama yang kami pilih untuk menamai bangsa dan negara ini," kata Soekarno.
"India dan rakyatnya terikat erat pada kami dengan darah dan kebudayaan. Hubungan ini telah terjalin dari awal tercatatnya sejarah. Kata India juga akan selalu ada dalam hidup kami. Sebagian kata itu merupakan rangkaian huruf pertama yang kami pilih untuk menamai bangsa dan negara ini," kata Soekarno.
Lalu ada lagi foto Presiden Soekarno dan pemimpin Uni Soviet Nikita Kruschev merokok. Periode 1960an, Soekarno memaki-maki Amerika Serikat yang dianggap mendikte Indonesia. Bantuan dari AS dinilai tidak tulus karena AS banyak maunya.
Maka saat Uni Soviet dan negara-negara Blok Timur menawarkan bantuan, Soekarno langsung menyambutnya.
Walau berlatar belakang politik, hubungan keduanya cukup akrab. Soekarno menggambarkan saat itu Kruschev begitu menghargainya.
Di suatu hari yang sangat dingin di Rusia, Kruschev menjemput Soekarno. Tanpa banyak bicara dia mengajak Soekarno dan memberikan pinjaman tanpa bunga untuk Indonesia. Dari Soviet pula Indonesia mendapat aneka persenjataan canggih untuk operasi militer merebut Irian Barat.
Mulai dari pesawat tempur, pesawat pembom, kapal selam, kapal patroli hingga rudal anti serangan udara. Indonesia sempat menjadi negara paling kuat di Asia tahun 1960an.
Foto-foto itu menggambarkan bagaimana dulu dekatnya Bung Karno dengan para pemimpin dunia. Lepas, tidak kaku, dan bukan pencitraan. Sesuatu yang jarang dilakukan para pemimpin sekarang.
Soal rokok pun, cerita Soekarno selalu menarik.
Di suatu hari yang sangat dingin di Rusia, Kruschev menjemput Soekarno. Tanpa banyak bicara dia mengajak Soekarno dan memberikan pinjaman tanpa bunga untuk Indonesia. Dari Soviet pula Indonesia mendapat aneka persenjataan canggih untuk operasi militer merebut Irian Barat.
Mulai dari pesawat tempur, pesawat pembom, kapal selam, kapal patroli hingga rudal anti serangan udara. Indonesia sempat menjadi negara paling kuat di Asia tahun 1960an.
Foto-foto itu menggambarkan bagaimana dulu dekatnya Bung Karno dengan para pemimpin dunia. Lepas, tidak kaku, dan bukan pencitraan. Sesuatu yang jarang dilakukan para pemimpin sekarang.
Soal rokok pun, cerita Soekarno selalu menarik.
loading...
Tidak ada komentar:
Write komentar