Jumat, 28 Oktober 2016

Burung Parkit Sudah Sampai Terbang Ke London


Lintasanberitaindonesia.com - Makin banyak burung parkit jenis leher cincin (ring-necked) yang ditemui di kawasan Inggris tenggara, termasuk London.

Tapi, ini yang masih misterius, bagaimana jenis burung ini sampai ke Inggris karena biasanya hanya ditemui di Afrika dan Asia Tenggara.

Dan jumlahnya yang ada di Inggris tak sedikit, sekitar 8.500 pasang menurut estimasi badan perlindungan burung RSPB.

Kemunculan burung-burung pendatang ini sudah memicu perdebatan yang cukup sengit. Di koran The Daily Telegraph misalnya, tak sedikit pembaca yang khawatir.

Mereka takut jangan-jangan parkit dari negara-negara lain ini akan menjadi ancaman terhadap spesies asli Inggris.

Di luar kekhawatiran ini, rata-rata publik menanyakan pola migrasi parkit leher cincin dan apakah suatu saat nanti burung ini bisa dikategorikan sebagai 'warga resmi binatang yang hidup' di alam liar Inggris.

Mengacu pada penjelasan RSPB, jika spesies dibawa masuk oleh manusia, maka digolongkan sebagai bukan habitat asli, sementara jika masuk ke Inggris karena faktor-faktor alam maka akan dikategorikan sebagai habitat asli.

Untuk parkit ini, tidak ada yang tahu bagaimana burung-burung ini sampai ke Inggris.

Sudah muncul beberapa teori, di antaranya burung ini awalnya dibawa masuk oleh gitaris legendaris Jimi Hendrix.

Nasibnya tergantung masyarakat

Ada pula yang memperkirakan, parkit-parkit yang saat ini ada di alam liar berasal dari studio film Shepperton saat mereka membuat The African Queen pada 1951.

Dari berbagai teori yang muncul, sebagian besar setuju bahwa besar kemungkian ribuan parkit di Inggris adalah keturunan dari parkit yang tadinya adalah hewan piaraan.

Hal lain yang masih menjadi pembahasan adalah apakah publik nantinya akan menyukai parkit leher cincin ini? Apakah di masa depan parkit ini akan menjadi benar-benar bagian dari flora dan fauna Inggris?

Pengurus RSPB, Jess Chappell, memberikan jawaban yang sederhana bahwa itu semua akan sangat tergantung dengan masyarakat sendiri.
Ini biasa disebut sebagai keputusan sosial: publik yang akan menentukan apakah mereka suka atau tak suka dengan satu spesies.

Faktor lain adalah integrasi, bagaimana burung-burung pendatang ini bisa menyatu dengan alam di Inggris.

Dua faktor ini akan menjadi dasar kebijakan konservasi.
Tapi, Chappell menegaskan bahwa di masa depan batas antara spesies Inggris dan non-Inggris sebenarnya tidak baku.

Bukankah alam tak punya petugas imigrasi yang bisa dengan tegas menggolongkan hewan sebagai warga asli atau warga pendatang.

Artikel ini disarikan dari tulisan Chris Baraniuk, These small birds are common in London but nobody knows why di BBC Earth.

loading...
Tidak ada komentar:
Write komentar