Sabtu, 17 Desember 2016

Kondisi Aleppo memburuk, Indonesia Serukan gencatan senjata

warga Suriah yang dievakuasi dari Aleppo(foto: afp)


Jakarta, LBI - Kondisi di Suriah, khususnya di Aleppo saat ini sangat mengkhawatirkan. Pemerintah Indonesia mendesak dilakukannya gencatan senjata antara pihak yang bertikai di Aleppo.
 
"Indonesia sangat khawatir dengan semakin memburuknya situasi kemanusiaan di Aleppo Suriah. Konflik di Suriah telah memakan banyak korban dari kalangan warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak," pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Sabtu (17/12/2016).
 
"Indonesia serukan agar gencatan senjata segera dicapai dan meminta agar pemberian bantuan kemanusiaan menjadi prioritas bagi semua pihak," imbuh pernyataan tersebut. 
 
Tidak hanya itu, Pemerintah Indonesia juga mendorong agar akses penuh dan tanpa hambatan segera diberikan bagi penyaluran bantuan kemanusiaan untuk warga Suriah di kota Aleppo dan wilayah Suriah lainnya, khususnya yang dilakukan baik oleh PBB maupun organisasi kemanusiaan internasional lainnya.

Sudah sepatutnya proses perundingan perdamaian secara inklusif dan bersifat non-sektarian antara pihak yang bertikai segera dimulai kembali. Hal ini turut menjadi perhatian utama dari Pemerintah Indonesia.
 
"Dewan Keamanan PBB diharapkan dapat mengambil langkah secara konkrit terhadap tercapainya gencatan senjata dan penghentian kekerasan, serta dalam penyelesaian konflik di Suriah yang telah berlangsung lebih dari lima tahun," pungkas pernyataan ini.
 
Satu hal penting lain adalah mendorong penyelesaian konflik di Suriah, melalui perundingan dan negosiasi serta harus menghormati prinsip-prinsip seperti perlindungan dan penghormatan terhadap HAM, dan  penghormatan terhadap kedaulatan, integritas dan keutuhan wilayah Suriah.
 
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, saat ditemui di Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (16/12/2016) mengatakan, pemerintah mengikuti secara dekat perkembangan di Suriah, terutama perkembangan yang baru-baru ini terjadi di Aleppo. Indonesia sangat prihatin dengan perkembangan yang terjadi terutama situasi kemanusiaan di Aleppo.
 
"Kita desak dibukanya akses secara penuh untuk bantuan kemanusiaan. Kita minta akses kemanusiaan itu dapat dibuka secara penuh tanpa adanya hambatan dan kita tahu bahwa ada sekitar 50.000 warga Aleppo yang harus segera dievakuasi," lanjut Menlu Retno.
 
Menlu Retno menegaskan posisi Indonesia terus mendorong agar rundingan damai tersebut dapat dilanjutkan secara inklusif. Indonesia pun telah membantu dalam bentuk uang dan bahan makanan.
 
Terlepas dari konflik internal di Suriah, banyak yang bertanya, mengapa perwakilan Indonesia masih ada yang bertahan di Suriah, tepatnya di Damaskus. Menlu Retno mengungkapkan bahwa masih banyak warga Indonesia yang berada di Suriah.
 
Hingga saat ini, keberadaan perwakilan Indonesia di Suriah, yaitu KBRI Damaskus sangat lah penting. Keberadaan perwakilan Indonesia di sana dapat memudahkan pengaturan terhadap WNI dan komunikasi dari Indonesia ke Suriah pun dianggap sangat penting.
Sumber: Metrotvnews.com

 

loading...
Tidak ada komentar:
Write komentar