Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa mata uang kita disebut Rupiah?
Kata
Rupiah ternyata tidak sekedar nama biasa saja.
Kata
ini ternyata memiliki makna dan arti tersendiri.
Lalu
seperti apa ya?
Berikut kita akan mengulas mengapa mata uang kita disebut dengan Rupiah.
1.
Sering dikaitkan dengan Rupee
Nama
Rupiah sering dikaitkan dengan mata uang India, Rupee.
Namun
sebenarnya kata Rupiah diambil dari bahasa Mongolia.
Dilansir
dari Wikipedia, Adi Pratomo, seorang sejarawan uang Indonesia mengatakan jika
Rupiah berasal dari kata rupia yang berarti perak.
Makna
perak tersebut memang sama dengan makna kata Rupee, namun Rupiah sendiri
merupakan pelafalan asli Indonesia karena dibagian akhirnya terdapat tambahan
huruf 'h'.
Huruf
'h' ini sangat khas dengan pelafalan orang-orang Jawa.
Hal
ini sedikit berbeda dengan banyak anggapan bahwa Rupiah adalah salah satu unit
turunan dari mata uang India.
Rupee India
sebenarnya juga dapat dikatakan sebagai turunan dari kata rupia itu sendiri.
Dengan
begitu Rupiah Indonesia memiliki tingkatan yang sama, bukan sebagai unit
turunan dari mata uang India tersebut.
2.
Pertama kali diperkenalkan
Pada
masa-masa awal kemerdekaan, Indonesia belum menggunakan mata uang Rupiah.
Saat
itu Indonesia masih menggunakan mata uang resmi yang dikenal sebagai ORI.
ORI
memiliki jangka waktu peredaran di Indonesia selama 4 tahun, ORI sudah mulai
digunakan semenjak 1945-1949.
Namun,
penggunaan ORI secara sah baru dimulai semenjak diresmikannya mata uang ini
oleh pemerintah sebagai mata uang Indonesia pada 30 Oktober 1946.
Mata
uang Rupiah sendiri pertama kali diperkenalkan secara resmi pada waktu
pendudukan Jepang sewaktu Perang Dunia ke-2, dengan nama "Rupiah Hindia
Belanda".
Setelah
berakhirnya perang, Bank Jawa (Javaans Bank, selanjutnya menjadi Bank
Indonesia) memperkenalkan mata uang "Rupiah Jawa" sebagai pengganti.
Mata
uang gulden NICA yang dibuat oleh Sekutu dan beberapa mata uang yang dicetak
kumpulan gerilya juga berlaku pada masa itu.
Sejak
2 November 1949, empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan Rupiah
sebagai mata uang kebangsaannya yang baru.
Kepulauan
Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri tetapi penggunaan
mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat.
3.
Satuan dibawah Rupiah
Rupiah memiliki satuan di bawahnya.
Pada
masa awal kemerdekaan, rupiah disamakan nilainya dengan "Gulden Hindia
Belanda", sehingga dipakai pula satuan-satuan yang lebih kecil yang
berlaku di masa kolonial.
Berikut
adalah satuan-satuan yang pernah dipakai namun tidak lagi dipakai karena
penurunan nilai Rupiah menyebabkan satuan itu tidak bernilai penting.
* Sen,
seperseratus rupiah (ada koin pecahan satu dan lima sen).
*
Cepeng, hepeng, seperempat sen, dari feng, dipakai di kalangan Tionghoa peser,
setengah sen.
*
Pincang, satu setengah sen.
*
Gobang atau benggol, dua setengah sen.
*
Ketip / kelip / stuiver (Bld.), lima sen (ada koin pecahannya).
*
Picis, sepuluh sen (ada koin pecahannya).
*
Tali, seperempat rupiah (25 sen, ada koin pecahan 25 dan 50 sen).
*
Terdapat pula satuan uang, yang nilainya adalah sepertiga tali.
Mengapa
Orang Indonesia Menyebut Egypt: Mesir, Greece: Yunani, Netherland: Belanda?
1.
Greece: Yunani
Mengapa
Greece disebut dengan nama Yunani oleh banyak orang Indonesia?
Sejarah
dimulai 2.000 tahun lalu, di mana nama Yunani terilhami oleh kawasan berjuluk
Iona, negara yang berdekatan dengan benua Asia (tepatnya Turki).
Iona
kala itu dihuni oleh orang yang berasal dari Attica.
Kemudian
orang Turki mulai menyebut orang-orang tersebut dengan nama Yunan dan menyebut
nama negaranya dengan sebutan Yunanistan.
Hal
ini kemudian dibawa sampai ke Indonesia dan bangsa Melayu lainnya, hingga pada
akhirnya orang Indonesia lebih akrab dengan nama Yunani ketimbang Greece.
2.
Egypt: Mesir
Negara
kedua adalah Egypt yang disapa Mesir.
Padahal
kita tahu dari segi bahasa kedua nama ini melenceng jauh.
Tanah
Egypt juga dikenal dengan nama Mashr, mengacu pada tulisan Arab yang
menjelaskan jika orang pertama yang menghuni Mesir bernama Mashr alias Mashryem
bin Markabil bin Duwabil bin Uryab bin Adam AS.
Sumber
kedua menjelaskan jika nama Mashr diambil dari nama Mashram bin Ya’rawusy
al-Jabbar bin Mashr-yem bin Markabil bin Duwabil bin Uryab bin Adam AS.
Sedangkan
pendapat ketiga menjelaskan jika nama ini diambil dari nama Mashr bin Binshir
bin Ham bin Nuh AS.
Entah
mana yang benar, yang jelas bangsa Arab banyak yang sepakat nama orang bernama
Mashr adalah orang pertama yang menemukan Mesir atau Egypt.
3.
Netherland: Belanda
Nama
Netherland menjadi Belanda punya tiga versi sejarah.
Versi
pertama nama Belanda diserap dari kata Blonde (pirang).
Blonde
yang berasal dari kosa kata Inggris lantas dilafalkan sebagai Londo oleh orang
Indonesia.
Versi
kedua Belanda diserap dari kata Holland yang notabene adalah nama kota di
Belanda.
Orangnya
biasa disebut Hollander.
Versi
ketiga mengatakan jika nama Belanda muncul dari peristiwa Mudzakrah ulama
Melayu tahun 1650 M di Palembang dalam rangka memperkuat persatuan saat dijajah
Belanda.
Dari
peristiwa tersebut munculah istilah 'belah nde' yang bermakna memecah keluarga.
Versi
keempat, nama Belanda diambil dari bahasa Portugis dan Spanyol yakni Holanda.
Nama
Holanda lama kelamaan dieja menjadi Wolanda dan berkembang menjadi Walanda.
4.
England: Inggris
Mengapa
nama England dikatakan sebagai Inggris?
Meskipun
belum ada informasi yang valid mengenai penamaan ini, namun dari banyaknya
cerita yang beredar adalah karena pengaruh Jepang.
Sebelum
Jepang datang, hingga tahun 1941 Indonesia masih menyebut Inggris dengan
sebutan Britanija.
Kemudian
Jepang mulai memperkenalkan istilah English dan melafalkannya dengan nama
'ing-gu-ris' dan berevolusi menjadi Inggris oleh lidah orang Indonesia. (*)
loading...
Tidak ada komentar:
Write komentar