Jumat, 09 September 2016

Asal Nama Mata Uang Rupiah

 



Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa mata uang kita disebut Rupiah?
Kata Rupiah ternyata tidak sekedar nama biasa saja.
Kata ini ternyata memiliki makna dan arti tersendiri.
Lalu seperti apa ya?

Berikut kita akan mengulas mengapa mata uang kita disebut dengan Rupiah.

1. Sering dikaitkan dengan Rupee




Nama Rupiah sering dikaitkan dengan mata uang India, Rupee.

Namun sebenarnya kata Rupiah diambil dari bahasa Mongolia.

Dilansir dari Wikipedia, Adi Pratomo, seorang sejarawan uang Indonesia mengatakan jika Rupiah berasal dari kata rupia yang berarti perak.

Makna perak tersebut memang sama dengan makna kata Rupee, namun Rupiah sendiri merupakan pelafalan asli Indonesia karena dibagian akhirnya terdapat tambahan huruf 'h'.
Huruf 'h' ini sangat khas dengan pelafalan orang-orang Jawa.

Hal ini sedikit berbeda dengan banyak anggapan bahwa Rupiah adalah salah satu unit turunan dari mata uang India.

Rupee India sebenarnya juga dapat dikatakan sebagai turunan dari kata rupia itu sendiri.
Dengan begitu Rupiah Indonesia memiliki tingkatan yang sama, bukan sebagai unit turunan dari mata uang India tersebut.

2. Pertama kali diperkenalkan




Pada masa-masa awal kemerdekaan, Indonesia belum menggunakan mata uang Rupiah.
Saat itu Indonesia masih menggunakan mata uang resmi yang dikenal sebagai ORI.

ORI memiliki jangka waktu peredaran di Indonesia selama 4 tahun, ORI sudah mulai digunakan semenjak 1945-1949.

Namun, penggunaan ORI secara sah baru dimulai semenjak diresmikannya mata uang ini oleh pemerintah sebagai mata uang Indonesia pada 30 Oktober 1946.

Mata uang Rupiah sendiri pertama kali diperkenalkan secara resmi pada waktu pendudukan Jepang sewaktu Perang Dunia ke-2, dengan nama "Rupiah Hindia Belanda".

Setelah berakhirnya perang, Bank Jawa (Javaans Bank, selanjutnya menjadi Bank Indonesia) memperkenalkan mata uang "Rupiah Jawa" sebagai pengganti.

Mata uang gulden NICA yang dibuat oleh Sekutu dan beberapa mata uang yang dicetak kumpulan gerilya juga berlaku pada masa itu.

Sejak 2 November 1949, empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan Rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru.

Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri tetapi penggunaan mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat.

3. Satuan dibawah Rupiah




Rupiah memiliki satuan di bawahnya.

Pada masa awal kemerdekaan, rupiah disamakan nilainya dengan "Gulden Hindia Belanda", sehingga dipakai pula satuan-satuan yang lebih kecil yang berlaku di masa kolonial.

Berikut adalah satuan-satuan yang pernah dipakai namun tidak lagi dipakai karena penurunan nilai Rupiah menyebabkan satuan itu tidak bernilai penting.

* Sen, seperseratus rupiah (ada koin pecahan satu dan lima sen).
* Cepeng, hepeng, seperempat sen, dari feng, dipakai di kalangan Tionghoa peser, setengah sen.
* Pincang, satu setengah sen.
* Gobang atau benggol, dua setengah sen.
* Ketip / kelip / stuiver (Bld.), lima sen (ada koin pecahannya).
* Picis, sepuluh sen (ada koin pecahannya).
* Tali, seperempat rupiah (25 sen, ada koin pecahan 25 dan 50 sen).
* Terdapat pula satuan uang, yang nilainya adalah sepertiga tali.
Mengapa Orang Indonesia Menyebut Egypt: Mesir, Greece: Yunani, Netherland: Belanda?

1. Greece: Yunani

Mengapa Greece disebut dengan nama Yunani oleh banyak orang Indonesia?
Sejarah dimulai 2.000 tahun lalu, di mana nama Yunani terilhami oleh kawasan berjuluk Iona, negara yang berdekatan dengan benua Asia (tepatnya Turki).
Iona kala itu dihuni oleh orang yang berasal dari Attica.
Kemudian orang Turki mulai menyebut orang-orang tersebut dengan nama Yunan dan menyebut nama negaranya dengan sebutan Yunanistan.
Hal ini kemudian dibawa sampai ke Indonesia dan bangsa Melayu lainnya, hingga pada akhirnya orang Indonesia lebih akrab dengan nama Yunani ketimbang Greece.

2. Egypt: Mesir

Negara kedua adalah Egypt yang disapa Mesir.
Padahal kita tahu dari segi bahasa kedua nama ini melenceng jauh.
Tanah Egypt juga dikenal dengan nama Mashr, mengacu pada tulisan Arab yang menjelaskan jika orang pertama yang menghuni Mesir bernama Mashr alias Mashryem bin Markabil bin Duwabil bin Uryab bin Adam AS.
Sumber kedua menjelaskan jika nama Mashr diambil dari nama Mashram bin Ya’rawusy al-Jabbar bin Mashr-yem bin Markabil bin Duwabil bin Uryab bin Adam AS.
Sedangkan pendapat ketiga menjelaskan jika nama ini diambil dari nama Mashr bin Binshir bin Ham bin Nuh AS.
Entah mana yang benar, yang jelas bangsa Arab banyak yang sepakat nama orang bernama Mashr adalah orang pertama yang menemukan Mesir atau Egypt.

3. Netherland: Belanda

Nama Netherland menjadi Belanda punya tiga versi sejarah.
Versi pertama nama Belanda diserap dari kata Blonde (pirang).
Blonde yang berasal dari kosa kata Inggris lantas dilafalkan sebagai Londo oleh orang Indonesia.
Versi kedua Belanda diserap dari kata Holland yang notabene adalah nama kota di Belanda.
Orangnya biasa disebut Hollander.
Versi ketiga mengatakan jika nama Belanda muncul dari peristiwa Mudzakrah ulama Melayu tahun 1650 M di Palembang dalam rangka memperkuat persatuan saat dijajah Belanda.
Dari peristiwa tersebut munculah istilah 'belah nde' yang bermakna memecah keluarga.
Versi keempat, nama Belanda diambil dari bahasa Portugis dan Spanyol yakni Holanda.
Nama Holanda lama kelamaan dieja menjadi Wolanda dan berkembang menjadi Walanda.

4. England: Inggris

Mengapa nama England dikatakan sebagai Inggris?
Meskipun belum ada informasi yang valid mengenai penamaan ini, namun dari banyaknya cerita yang beredar adalah karena pengaruh Jepang.
Sebelum Jepang datang, hingga tahun 1941 Indonesia masih menyebut Inggris dengan sebutan Britanija.
Kemudian Jepang mulai memperkenalkan istilah English dan melafalkannya dengan nama 'ing-gu-ris' dan berevolusi menjadi Inggris oleh lidah orang Indonesia. (*) 

loading...
Tidak ada komentar:
Write komentar