Selasa, 23 Agustus 2016

Orang Indonesia Bermata Biru di Buton Selatan







Otonomi.co.id - Di pedalaman Indonesia saat ini masih hidup keturunan Eropa yang memiliki fisik seperti orang Barat. Mereka hidup di desa sebagai petani.
Di Desa Waindawula, Kecamata Siompu Timur, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, terdapat ras masyarakat bermata biru. Pulau Simpu terletak di antara Pulau Ular dan Pulau Batu Atas.
Untuk memastikan keberadaraan masyarakat bermata biru di Siompu, peneliti budaya dan bahasa Sulawesi Tenggara La Ode Yusri MA melakukan penelusuran.
Seperti dikutip dari kendaripos.fajar.co.id, masyarakat bermata biru itu tinggal di daerah pegunungan yang jauh dari keramaian warga Siompu.
Dari hasil penelusuran sementara, di Desa Waindawula tersisa tiga rumpun yang masih mewariskan pigmen keturunan Perancis. Mereka hidup di desa tersebut sebagai petani.
Saat melakukan penelusuran, La Ode diantar oleh seorang pedagang bernama Umar asal Siompu yang dikenalnya dalam perjalanan di speed boat. Umar mengantarnya ke tempat berdomisili rumpun keluarga bermata biru.
Keluarga bermata biru itu tinggal di sebuah rumah sederhana di tengah hutan. Rumah itu milik Dala (50). Dia seorang guru SD di Desa Waindawula yang nyambi jadi petani.
Setelah bertemu Dala, La Ode meyakini bahwa informasi mata biru itu memang benar. Perawakan Dala mirip orang Eropa. Tubuhnya tinggi, rambut pirang, kulit putih, dan matanya memang biru. Begitu pun anaknya bernama Ariska Dala (15), juga memiliki mata biru.
Keluarga itu tidak terlalu gamblang menerima kedatangan orang asing. Mereka terlihat cukup tertutup jika hendak ada orang yang menggali banyak informasi.
"Saya hanya paham sedikit. Yang tahu persis sejarahnya itu, kakak saya. Dia tinggal di Ambon sekarang. Sebagian besar komunitas mata biru itu pindah ke daerah lain. Salah satunya Ambon. Hanya sedikit yang tersisa dan memilih menetap di Siompu," kata Dala seperti ditirukan La Ode. Saking tertutupnya, Dala menolak gambarnya diabadikan.
Kata La Ode, pria bermata biru itu bercerita, pada abad 16 atau sekitar awal tahun 1600-an, Pulau Siompu menjadi tempat persinggahan pelaut dari Eropa. Termasuk dari Portugis, jauh sebelum datang Belanda datang.
Baca selengkapnya mengenai sejarah masyarakat bermata biru di Siompu di sini
(DA)

loading...
Tidak ada komentar:
Write komentar